Monday, October 4, 2010

Qarin, Quran, Qarun

Tiga serangkai yang bakal menjadi teman sejati Adam.

Pengalaman hidup sekolah paling tinggi. Pengetahuan dan pengalaman bila dicantumkan jadilah perjalanan kehidupan paling berkesan. Ilmu Allah terlalu luas, seandainya air dilautan dititipkan setitik demi setitik ke jari  untuk dijadikan tinta samasekali  tak mampu menandingi keluasan Arasy yang Maha Suci.

Sebagai orang melayu,orang Islam mukmin sejati, kita dididik untuk belajar sambil mengajar dan bersedia menerima ajaran asalkan tidak lari dari landasan Islam. Ilmu dan amal pusaka nenek moyang orang2 melayu.
Pesanan yang ditinggalkan seakan sama seperti Lukmanul Hakim meninggalkan pustaka nasihat turun temurun sampai kiamat.

Masing2 punya kepakaran dan kelebihan diri. Sudah jadi resam melayu wira tak didendang. Dari mula dijadikan kita di arah belajar sendiri untuk mengiring, merangkak, bertatih sehinggalah berada ditahap sekarang.Orang sekarang istilahkan BERDIKARI. Padahal awal2 kita sudah diajar berdiri di atas kaki sendiri.

Siapakah disisi kita disaat kita memulakan pembelajaran.

Samada Adam maupun Hawa, kaya atau miskin, rakyat atau pemimpin kaedah  mereka membesar semasa bayi semuanya sama. Secara semulajadi tanpa bantuan cuma pancaindera yang dianugerahkan saling bertautan.

' Cinta Adam dan Hawa terbit di syurga, terang dijiwa '

Siapakah yang menggerak, siapa pula yang mengiringi bayi membolak balik ketika mengiring,yang tiba2 tersenyum, menangis, meronta2 takutnya menghadap dunia yang bakal dilupakan misi dan visi dijadikan umat Muhammad berbangsa melayu.

Umum tahu orang putih berasal dari keturunan nabi yakni keturunan baik2, bersih, hormat pada wanita,bijak mengendalikan dunia dan kaya raya, Sayangnya kelebihan itu membuat mereka terjerumus angkuh meletakkan segala kelebihan bernula dari dalam diri sendiri lalu mengubah Injil dan menyalib Isa.

Nabi kita nabi Muhammad s.a.w berketurunan Arab di angkat menjadi nabi dan rasul terakhir umat Muhammad, umat akhir zaman. Mengalihkan pandangan umat untuk kembali kejalan lurus dan dihadirkan Muhammad untuk menyempurnakan akhlak.

Konsep kepaderian yang diamalkan orang putih sedang rancak menjalar di tanah melayu. Ramai cerdik pandai, anak2 muda melayu, yang berugama sayangnya hilang jati diri jadi lelaki. Belajar tinggi2 dan disaat kemuncak kaum Adam ramai yang terbabas,  terkulai layu jadi perempuan.

Hayatilah senikata lagu ini yang mungkin membuka mata dan hati, siapa kita dan siapa dia.

Goodbye to you my trusted friend
We've known each other since we were nine or ten
Together we've climbed hills and trees
Learned of love and ABC's
Skinned our hearts and skinned our knees

Goodbye my friend it's hard to die
When all the birds are singing in the sky
Now that spring is in the air
Pretty girls are everywhere
Think of me and I'll be there

We had joy, we had fun
we had seasons in the sun
But the hills that we climbed
Were just seasons out of time

Goodbye Papa please pray for me
I was the black sheep of the family
You tried to teach me right from wrong
Too much wine and too much song
Wonder how I got along

Goodbye Papa it's hard to die
When all the birds are singing in the sky
Now that the spring is in the air
Little children everywhere
When you see them, I'll be there

We had joy, we had fun
We had seasons in the sun
But the wine and the song
Like the seasons have all gone

We had joy, we had fun
We had seasons in the sun
But the wine and the song
Like the seasons have all gone

Goodbye Michelle my little one
You gave me love and helped me find the sun
And every time that I was down
You would always come around
And get my feet back on the ground

Goodbye Michelle it's hard to die
When all the birds are singing in the sky
Now that the spring is in the air
With the flowers everywhere
I wish that we could both be there

Bagi orang2 melayu yang serba boleh sepatutnya lebih berhati2 dengan kelebihan yang dimiliki. Kembalikan maruah bangsa seperti P. Ramlee. Allahyarham meninggalkan pusaka warisan seni untuk anak2 melayu berhibur sambil belajar makna hidup sedangkan dia pulang ke pangkuan dengan tangan kosong untuk membuktikan keikhlasan khidmat masyarakat yang disumbangkan mengikut kepakaran yang Allah anugerahkan pada yang bernama Teuku Zakaria Bin Teuku Nyak Putih @ Ramli Putih.

Pujangga kebanggaan bangsa dan negara.

Kita ditemani Qarin ketika memulakan perjalanan jadi kenapa tidak kita temankan Qarin bersama Quran dalam mengakhiri perjalanan sebuah kehidupan insan kamil supaya tidak tenggelam seperti Qarun.




No comments:

Post a Comment